KABUPATEN GOWA
Kabupaten Gowa dengan Ibu Kota
Sungguminasa memiliki luas wilayah sebesar
1.883,33 Km², dengan topografi yang berupa
perbukitan, pegunungan, lembah dan sungai.
Wilayah terluas berada di dataran tinggi (72,26
%) dan sisanya (27,74 %) berada di dataran
rendah. Kabupaten ini memiliki enam gunung
dan yang tertinggi adalah Gunung
Bawakaraeng. Daerah ini juga dilalui 15 sungai
dimana Sungai Jeneberang adalah sungai
yang paling panjang dengan luas daerah aliran
sungainya yaitu 881 Km2, dan pada daerah
pertemuannya dengan Sungai Jenelata
dibangun Waduk Bili-bili. Keuntungan alam ini
menjadikan Gowa kaya akan bahan galian, di
samping tanahnya yang subur.
Kecamatan yang memiliki luas wilayah
paling luas yaitu Kecamatan Tombolo Pao
yang berada di dataran tinggi, dengan luas
251,82 Km2 (13,37 % dari luas wilayah
Kabupaten Gowa). Sedangkan kecamatan
yang luas wilayahnya paling kecil yaitu
Kecamatan Bajeng Barat, dimana luasnya
hanya 19,04 Km2 (1,01 %).
*** Tahukah Anda
Pada tahun 2009 tercatat telah terjadi 460
kali gempa bumi di Kabupaten Gowa, yang
terdiri dari 257 gempa lokal dan 203 gempa
teleseismic
Terletak pada koordinat antara 5°33’6”
- 5°34’7” Lintang Selatan dan 12°38’6” -
12°33’6” Bujur Timur, Gowa mempunyai suhu
udara antara 25°C - 30°C pada dataran
rendah.dan antara 18°C - 24°C pada dataran
tinggi dengan curah hujan perbulan 237,75
mm.
***Tahukah Anda
17,28% dari luas wilayah Kabupaten Gowa
pada tahun 2009 merupakan lahan sawah
Kabupaten Gowa kaya akan hasil-hasil pertambangannya, terutama bahan galian golongan C. Pasir, batu gunung, batu kali, sirtu dan bahan galian lainnya yang digunakan di beberapa kabupaten terdekat merupakan hasil dari kabupaten ini. Produksi Bahan Galian Golongan C, Pasir Tanah Urug Sirtu Batu Pecah Sumber: Dinas Pertambangan Kab. Gowa Meningkatnya produksi bahan galian ini dapat dilihat secara kasat mata dengan banyaknya infrastruktur yang dibangun beberapa tahun terakhir ini. Tidak saja yang berada di Kabupaten Gowa, tetapi juga pembangunan di kabupaten lain, terutama Kota Makassar. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2008, jumlah rumah tangga di Kabupaten Gowa yang menikmati penerangan listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) sekitar 89,40 persen dari total jumlah rumahtangga. Sedangkan selebihnya masih menikmati penerangan dari sumber penerangan selain yang berasal dari PLN. Pada Tahun 2008 jumlah pelanggan PLN tercatat sebanyak 92.976 dengan daya tersambung sebesar 79.830.210 VA. Sedangkan produksi listrik yang terjual tercatat sebesar 108.201.077 Kwh dengan nilai penjualan sebesar 66.067 milyar rupiah. Sementara itu, jumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gowa dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada Tahun 2009 jumlah pelanggan tercatat sebanyak 12.954 dengan nilai air minum yang disalurkan sebesar 664.306.000 rupiah. Jumlah pelanggan ini terjadi kenaikan dibanding Tahun 2008, atau meningkat sekitar 1,88 persen. Dari jumlah pelanggan yang tercatat pada Tahun 2009, terlihat bahwa distribusi air minum yang disalurkan oleh PDAM sebagian besar digunakan untuk keperluan rumahtangga mencapai 85,55 persen.
Kabupaten Gowa banyak memiliki tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, seperti kawasangan pegunungan Malino, Bendungan Bili-bili, rumah adat Balla Lompoa dan makan raja-raja Gowa. Letak Kabupaten Gowa yang berbatasan langsung dengan ibukota propinsi membuat daerah ini sering dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, terutama pada akhir pekan atau hari libur. Hotel dan akomodasi sebagai salah satu sarana penunjang obyek wisata merupakan hal yang perlu diperhatikan di daerah wisata. Jumlah hotel dan akomodasi lainnya di Kabupaten Gowa pada tahun 2009 sebanyak 19 buah, dimana sebagian besar adalah hotel kelas melati. Semua hotel dan akomodasi tersebut berada di daerah wisata Malino, Kecamatan Tinggi Moncong. Selama kurun waktu 2004 sampai 2009, jumlah hotel bertambah 4 buah. Seiring dengan jumlah hotel yang bertambah, jumlah kamar yang tersedia juga meningkat, meskipun tidak banyak. Dari 300 kamar pada tahun 2004 menjadi 352 kamar pada tahun 2009, atau rata-rata naik 3,5 persen pertahun. Sedangkan jumlah tamu yang menginap selama tahun 2009 meningkat 81,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.